Rumah Jurnal UIN Bukittinggi Tancap Gas, melalui Kegiatan Workshop Targetkan Semua Jurnal Tembus Indeksasi DOAJ

#

Rumah Jurnal UIN Bukittinggi Tancap Gas, melalui Kegiatan Workshop Targetkan Semua Jurnal Tembus Indeksasi DOAJ

Bukittinggi – Rumah Jurnal Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengangkat reputasi publikasi ilmiah kampus ke level internasional. Melalui kegiatan Workshop Pendampingan Pendaftaran Jurnal ke DOAJ (Directory of Open Access Journals) yang digelar secara daring via Zoom pada Jumat (7/11/2025), sebanyak 27 jurnal di bawah naungan UIN Bukittinggi didampingi secara intensif untuk proses indeksasi ke DOAJ.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber berpengalaman, Handoko, S.S., M.Hum, yang merupakan Associate Editor DOAJ. Peserta workshop terdiri dari para Managing Editor dari seluruh jurnal UIN Bukittinggi, yang memiliki peran sentral dalam pengelolaan, penyuntingan, dan pengajuan jurnal menuju standar internasional.

Dalam pemaparannya, Handoko menjelaskan secara detail langkah-langkah strategis agar jurnal bisa diterima dalam indeksasi DOAJ, mulai dari aspek open access policy, kelengkapan metadata, hingga konsistensi penerbitan dan kualitas konten ilmiah. “Indeksasi DOAJ adalah pintu masuk ke pengakuan global bagi jurnal open access. Jurnal yang sudah masuk DOAJ memiliki visibilitas lebih tinggi, mudah ditemukan peneliti dunia, dan meningkatkan kredibilitas lembaga penerbitnya,” ujar Handoko.

Lebih lanjut, Handoko juga memaparkan beberapa keunggulan yang diperoleh jurnal jika telah terindeks di DOAJ. Selain meningkatkan reputasi penulis dan institusi, indeksasi ini juga membantu jurnal memperoleh peluang kolaborasi internasional, memperbesar dampak sitasi, dan membuka jalan menuju indeksasi lanjutan seperti Scopus atau Web of Science. “Bisa dibilang DOAJ adalah gerbang emas menuju pengakuan internasional bagi jurnal open access,” tambahnya.

Ketua Rumah Jurnal UIN Bukittinggi, Firdaus Annas, dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Rumah Jurnal dalam membina dan memperkuat tata kelola penerbitan ilmiah di lingkungan kampus. “Kita ingin setiap jurnal di UIN Bukittinggi tidak hanya rutin terbit, tapi juga berkelas dunia. Melalui pendampingan ini, kami menargetkan seluruh jurnal mampu memenuhi standar DOAJ sebagai langkah awal menuju indeksasi internasional lainnya,” ujarnya.

Firdaus juga menekankan pentingnya peran Managing Editor dalam proses ini. Menurutnya, posisi tersebut bukan hanya administratif, tetapi strategis dalam memastikan mutu naskah, kelengkapan sistem OJS (Open Journal System), serta kesesuaian dengan prinsip akses terbuka. “Kami berharap setiap Managing Editor menjadi motor penggerak dalam menjaga konsistensi dan mutu publikasi ilmiah,” tegasnya.

Para peserta menyambut antusias kegiatan ini. Sejumlah Managing Editor menilai pendampingan dari narasumber DOAJ langsung menjadi pengalaman berharga, terutama untuk memahami standar internasional yang selama ini dianggap rumit. “Materinya sangat aplikatif, jadi kami bisa langsung tahu bagian mana dari jurnal kami yang perlu diperbaiki sebelum mendaftar ke DOAJ,” ujar salah seorang peserta.

Kegiatan ini menandai langkah konkret UIN Bukittinggi dalam memperkuat reputasi publikasi ilmiah melalui jalur internasionalisasi. Dengan dukungan Rumah Jurnal dan kolaborasi seluruh pengelola jurnal, diharapkan ke depan semua jurnal UIN Bukittinggi dapat terindeks DOAJ, sehingga nama kampus semakin diakui di kancah akademik global.



#
Written by

Asrul Harahap

0 Comments


Post Comment